Marlisa Abigail Then Membantu Penderita Eksem lewat Tulisan
TABLOIDBINTANG.COM - Pengalaman Marlisa Abigail Then (29) menderita dan mengatasi eksem dituangkan dalam tulisan.
Marlisa menderita eksem di usia 24 tahun. Berkonsultasi dengan beberapa dokter, hasil diagnosis yang diterimanya berbeda-beda. Ia didiagnosis menderita skabies, pitiriasis likenoides, dan eksem. Hal ini membuat Marlisa kewalahan. Belum lagi, pengobatannya hingga ke Penang, Malaysia tidak sesuai harapan.
"Setelah mengunjungi dokter, saya dapat obat dan krim. Setelah dikonsumsi dan dipakai, kulit sembuh. Tapi ketika obat habis, kambuh lagi dan itu terus berulang. Akhirnya sampai (luka) benar-benar parah dari atas kepala sampai kaki," beri tahu Marlisa. Kondisi ini membuat Marlisa terpuruk.
"Apalagi waktu itu tahun depannya, saya berencana menikah. Semuanya sudah dipersiapkan. Sampai saya sempat bilang kepada calon suami, apa sebaiknya dibatalkan saja," kenang dia.
Untungnya, Marlisa kemudian menemukan jalan keluar. Rajin mencari informasi, ia menemukan blog penderita lain dari luar negeri yang mengatasi eksem dengan cara natural. Artinya, berhenti menggunakan segala obat-obatan termasuk steroid (disebut juga dengan topical steroid withdrawal) dan menempuh detoksifikasi.
Proses detoks tak mudah. Marlisa menghabiskan waktu sekitar 3 bulan menjalani detoks hingga bekas luka di kulitnya pudar. "Waktu itu bukan cuma detoks badan, tapi juga detoks hati. Saya berpegang pada Tuhan, menguatkan diri lagi, menguatkan iman," cerita Marlisa.
Selama perjalanannya mengatasi eksem dengan cara natural, ia juga percaya bahwa eksem itu bukanlah penyakit.
"Yang saya pelajari, eksem itu reaksi tubuh terhadap sesuatu, bukan penyakit. Misalnya, ketika memakai suatu produk tertentu, sistem imun bereaksi berlebihan. Dan sekitar 80 persen sistem imun kita terletak di pencernaan. Jadi harus dimulai dari (memperbaiki) pola makan," terang Marlisa yang hingga kini konsisten menjalani gaya hidup sehat dan alami.
(yuri / gur)